Sunat bagi seorang pria adalah hal yang umum terjadi. Terutama bagi mereka yang beragama Islam, sunat menjadi suatu kewajiban. Di Indonesi sendiri, praktik sunat menjadi sebuah tradisi turun temurun yang terus dilestarikan. Sunat juga menjadi salah satu indikasi bahwa seorang pria telah beranjak dewasa. Bahkan, tidak jarang beberapa orang mengadakan pesta besar-besaran untuk tradisi ini. Menurut mereka pesta ini adalah sebuah cara untuk bersyukur.
Walaupun demikian, banyak yang pro dan kontra dengan praktik sunat pada kaum pria. Masing-masing membawa pendapatnya dan tetap konsisten dengan apa yang diyakininya. Lebih jauh dari masalah pendapat masing-masing orang, para pria harus mengetahui apa dampak yang bisa terjadi pada mereka akibat tidak sunat. Beberapa resiko yang mungkin terjadi jika pria tidak disunat adalah sebagai berikut:
- Terjadi Peradangan
Pada pria yang tidak disunat, membutuhkan perawatan yang ekstra untuk menjaga kebersihannya. Pria yang tidak disunat akan menghasilkan smegma akibat fimosis lebih banyak dibandingkan pria yang disunat bahkan tidak sama sekali. Potensi tertinggalnya residu sabun yang dapat menyebabkan iritasi juga lebih besar. Dengan melakukan sunat, secara otomatis kebersihan organ vital pria lebih mudah dijaga. Dan resiko terjadinya peradangan dapat diminimalisir.
- Ejakulasi Dini
Jika pria tidak melakukan sunat, maka ia akan memiliki kulup yang lebih panjang. Kulup inilah yang akan mempengaruhi pengalaman seksual pada pria. Ejakulasi dini akan lebih berpotensi terjadi pada mereka yang tidak melakukan sunat karena kurangnya stimulus langsung pada organ vital pria. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan di Denmark menjelaskan bahwa kebanyakan wanita yang tidak puas dengan kehidupannya seksualnya karena pasangan mereka tidak disunat.
- Rentan Terkena Infeksi
Infeksi rentan menyerang pria yang tidak disunat. Karena mereka memiliki kulup yang lebih panjang dan banyak bakteri dan kumat yang terperangkap di dalam organ vital tersebut. Akibatnya, berbagai jenis penyakit yang berbahaya bisa saja menyerang seperti HIV/AIDS. Mereka juga lebih rentan terkena bahaya ISK pada pria dan juga jamur.
- Terjadi Fimosis
Fimosis atau penyempitan kulup adalah hal yang wajar bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun. Hal ini karena pada usia tersebut, kulup tidak bisa ditarik sepenuhnya. Masih ada bagian kulup yang menempel pada organ vital. Namun, ketika anak memasuki usia 5 tahun, kulup akan menjadi longgar seiring bertambahnya usia. Jika pada saat ini seorang pria tidak disunat, maka potensi terjadinya smegma atau penumpukan kotoran akan lebih rentan terjadi. Hal ini akan mengakibatkan rasa sakit saat ereksi.
- Parafimosis
Lain halnya dengan fimosis, parafimosis juga bisa saja terjadi. Parafimosis adalah suatu keadaan dimana kulup bisa ditarik secara sempurna dari organ vital namun tidak bisa kembali dalam keadaan semula. Mungkin untuk beberapa kali kejadian hal ini bisa ditangani oleh dokter. Namun, jika terjadi berulang maka sunat adalah pilihan terbaik.
- Penyakit Menular Seksual
Berbagai macam penyakit menular seksual lebih rentan diderita oleh pria yang tidak disunat. Selain terena HIV, penyakit menular seksual lainnya yang bisa saja terjadi adalah HPV, gejala gonore pada pria, gejala sipilis ringan, dan herpes simplex. Terutama cara penularan gonore yang harus diketahui oleh semua orang. Hal ini karena pertumbuhan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit lebih menyukai kondisi kulup pada pria yang tidak disunat.
- Kanker Penis
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pria yang tidak disunat memiliki resiko terkena kanker penis. Dan bisa menyebabkan kematian hingga 25%. Selain itu, kanker prostat juga bisa terjadi kepada mereka dengan kemungkinan 50%-100% dibandingkan pria yang disunat.
- Balanitis
Balanitis adalah suatu kondisi yang diakibatkan karena penis tidak dijaga kebersihannya. Faktor terbesar dari balanitis adalah karena kulup tidak disunat sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan virus di dalamnya. Gejala balanitis yang timbul adalah rasa sakit saat buang air kecil, gatal pada penis, dan bau yang tidak sedap.
Menjaga kebersihan organ vital pria adalah hal yang penting karena bisa menjauhkan pria dari berbagai resiko yang bisa membahayakan dirinya. Kerugian juga tidak hanya dialami oleh kaum pria yang tidak disunat saja, namun pasangan juga dapat merasakan kerugian dari pria yang tidak disunat. Kerugian yang paling banyak terjadi adalah adanya ketidakpuasan dalam kehidupan seksual mereka. Untuk itu penting sekali bagi pria dewasa untuk melakukan sunat. Agar kebersihan organ vital dapat diatasi dengan baik. Karena menjaga kebersihan organ vital pria tanpa melakukan sunat adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Bahkan, di Amerika Serikat praktik sunat sudah banyak dilakukan, karena mereka benar-benar menyadari manfaat yang bisa didapatkan untuk mereka dan untuk pasangan mereka.