Bagaimana cara menjadi suami yang sabar? Kesabaran dalam menjalin hubungan rumah tangga sangat diperlukan. Pria yang ingin menikah, ia harus mengetahui bahwasanya tugas suami menurut islam adalah mampu meredam amarah dirinya dan juga anggota keluarganya. Artinya, suami memang harus dituntut sabar karena ia merupakan kepala keluarga. Anda bisa bayangkan sendiri jika nahkoda kapal merupakan sosok yang tidak sabaran, tentu ia tidak bisa mengendalikan kapalnya dengan baik dan malah akan merugikan para penumpangnya.
Di bawah ini kami akan menjelaskan tentang bagaimana cara yang harus dilakukan agar suami memiliki sifat penyabar.
1. Tidak mudah menyimpulkan sesuatu
Cara pertama yang harus dilakukan agar suami menjadi pria yang penyabar adalah ia harus tidak boleh langsung menyimpulkan sesuatu. Seperti yang kami jelaskan di awal bahwasanya suami merupakan nahkoda yang mengendalikan bahtera pernikahan. Artinya, ia yang memiliki kendali penuh atas hubungan rumah tangga tersebut nantinya mau dibawa kemana dan akan seperti apa.
Jika ia mendapatkan suatu masalah atau kejadian, maka tentu ia tidak boleh harus langsung menyimpulkannya. Suami tersebut harus menjadi pribadi yang mau menyelediki kebenarannya dan barulah ia kemudian bisa menyimpulkan apakah berita atau kejadian yang terjadi tersebut memang benar adanya atau tidak. Dengan begini, maka lama kelamaan ia akan memiliki sifat penyabar dan tidak akan langsung marah-marah ketika ia menemui kejadian atau masalah tertentu.
2. Mendahulukan pikiran dibanding amarah
Cara kedua yang akan melatih seorang pria menjadi pribadi yang penyabar adalah ia harus membiasakan diri untuk mendahulukan pikiran dibandingkan dengan amarah. Maksudnya, suam tersebut harus berpikir dengan jernih mengenai kejadian atau peristiwa yang menimpanya maupun menimpa keluarganya. Ia tidak boleh harus langsung mendahulukan amarahnya meskipun pada dasarnya memang ia tidak bisa membendungnya.
Dengan mendahulukan pikiran, maka suami tersebut bisa meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang malah akan merusak atau malah membuatnya salah. Dengan mendahulukan pikiran, ia juga akan lebih bijak dan lebih benar di dalam mengambil semua keputusan. Namun, jika yang dihadulukan adalah amarah, maka sudah tentu yang awalnya suami tersebut benar malah nanti akan terkesan salah. Akibatnya, ia merugikan dirinya dan juga keluarganya.
3. Lebih sering beribadah
Ibadah bukan hanya sekedar kewajiban para pemeluknya. Akan tetapi, ibadah lebih kepada sebuah kebutuhan rohani yang harus dipenuhi oleh semua orang yang beragama. Dengan beribadah, maka akan membuat hati menjadi khusu’ dan pikiran akan lebih tenang. Anda bisa melihat sendiri orang yang rajin beribadah akan terlihat lebih santai dan bersemangat dalam menjalani hidup meskipun sebenarnya hidupnya tidak semudah dan semulus orang kira.
Namun, karena ia memiliki ketenangan dalam jiwanya maka ia akan menjadi seseorang yang penyabar. Bahkan, meskipun ia mengalami masalah pun akan disambut dengan senyuman dan tidak langsung marah-marah. Hal ini karena ia memiliki prinsip jika permasalahan yang dihadapinya merupakan ujian dan sekaligus tidak mungkin tidak bisa diselesaikan asalkan dilakukan dengan niat dan usaha yang kuat dan tanpa amarah.
Itulah penjelasan mengenai cara agar suami sabar. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semuanya.