Sunat masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama di Indonesia. Karena di Indonesia, tradisi sunat sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang. Terlebih negara Indonesia mayoritas penduduknya adalah Islam yang mewajibkan sunat bagi kaum pria yang sudah memasuki usia dewasa. Masing-masing orang membawa alasan mereka mengapa tidak sunat dan mengapa melakukan sunat. Namun, yang jelas adalah terdapat perbedaan orang sunat dan tidak. Hal ini dapat dilihat dari berbagai sisi seperti dari sudut pandang fisik, medis, dan juga pengalaman dalam bercinta. Lantas, apa saja yang membedakan antara keduanya? Berikut penjelasannya untuk Anda!
Pria yang Disunat
- Perbedaan fisik sangat jelas terlihat pada pria yang disunat dan tidak. Hal ini dapat dilihat pada kulup di organ vitalnya. Untuk pria yang melakukan sunat, maka tidak ada kulup di ujung penisnya. Dan akan terlihat menyerupai helm Darth Vader.
- Sebuah stuid di Turki membuktikan bahwa seorang pria yang disunat akan memiliki waktu tambahan menuju klimaks saat berhubungan seksual selama 20 detik. Hal ini dikarenakan sunat memberikan pengaruh sensitivitas pada organ vital.
- Sunat akan meminimisir jumlah smegma yang dihasilkan pada organ vital pria. Efeknya adalah organ vital akan lebih terjaga kebersihannya. Selain itu, resiko terjadinya iritasi dan bau tidak sedap pada penis dapat dicegah.
- Penis yang sudah disunat akan lebih mudah untuk membersihkannya. Karena sela-sela organ vital dapat dijangkau dengan baik. Sehingga kuman dan bakteri dapat hilang saat dibersihkan.
- Menurut penelitian Centers of Disease Control and Prevention (CDC), secara media laki-laki yang disunat dapat mengurangi resiko terkena HIV dan infeksi lain. Resiko HIV dapat berkurang sebanyak 60% dan 30% untuk ciri-ciri virus HPV pada pria dan Herpes.
- Pria yang disunat akan lebih aman untuk melakukan hubungan seksual. Karena resiko terjadinya perobekan pada kulup sangat minim bahkan tidak ada.
- Sunat akan memberikan efek positif pada tingkat sensitifitas saat berhubungan. Karena penis tidak tertutup oleh kulup sehingga tingkat sensitifitas lebih mudah didapatkan.
- Menurut studi di Denmark dengan obyek penelitiannya seorang wanita membuktikan bahwa wanita yang melakukan hubungan seksual bersama pasangan yang sudah disunat akan merasakan kepuasaan seksual.
- Penelitian yang sama dilakukan di Denmark membuktikan bahwa wanita yang melakukan hubungan seksual dengan pria yang disunat akan merasakan nyeri saat melakukan penetrasi.
Pria yang Tidak Disunat
- Bagi pria yang tidak disunat, kulup akan terlihat dan mirip seperti menggunakan kerudung turtleneck. Perlu Anda ketahui bahwa kulup yang menempel pada ujung organ vital pria merupakan 1/3 bagian dari kulit penis secara keseluruhan.
- Pada pria dewasa yang tidak disunat akan memiliki waktu lebih cepat dalam mencapai klimaks. Selisih waktu antara keduanya berkisar antara 20 detik. Ini yang juga dapat mempengaruhi kepuasaan kehidupan seksual mereka bersama pasangan. Tentunya, pasangan akan lebih senang jika pria dapat bertahan lama dalam mencapai klimaks.
- Pria yang tidak disunat memiliki jumlah smegma yang lebih banyak dan berpeluang besar untuk menumpuk di organ vital. Smegma ini akan menumpuk bersama bakteri, sel kulit mati, dan juga kuman. Sehingga mengakibatkan bau tidak sedap. Bahkan dalam kondisi yang parah dapat menyebabkan infeksi pada organ vital.
- Menjaga kebersihan organ vital pria yang tidak disunat akan sedikit sulit. Mereka membutuhkan kerja ekstra untuk menarik kulup terlebih dahulu sehingga bisa membersihkan bagian dalam penis. Meskipun demikian, kebersihan penis tidak akan bisa maksimal, karena akan ada sisa residu sabun yang masih tertinggal di sela-selanya.
- Tentunya pada pria yang tidak disunat memiliki resiko lebih besar untuk menularkan infeksi. Macam-macam penyakit yang bisa saja timbul adalah gejala ISK pada pria, Herpes, Sipilis, dan gejala Klamidia pada pria. Bahkan pada pria ini resiko terkena HIV sebesar 2-8 kali lipat dibandingan pria yang disunat.
- Kulup atau prepeteum pada pria yang tidak disunat akan rentan robek saat berhubungan seksual. Karena terjadinya gesekan terus-menerus pada penis. Jika kulup robek, maka bakteri dan kuman akan mudah sekali masuk.
- Pria yang tidak disunat akan merasa kurang sensitif saat berhubungan seksual. Penyebabnya adalah kulup mengganggu proses perangsangan pada penis. Sehingga penis tidak bisa merasakan sensasi saat berhubungan secara maksimal.
- Wanita kurang atau tidak merasakan kepuasaan saat melakukan hubungan seksual bersama pria yang tidak disunat. Karena penis tertutupi oleh kulup sehingga kurang memberikan kenikmatan.
- Kulup mempertahankan pelumas dan juga sensasi licin. Sehingga resiko terjadinya nyeri saat berhubungan seksual dengan pasangan lebih kecil.
Demikian info perbedaan antara orang yang disunat dan tidak. Masing-masing memiliki dampak positif dan negatif yang bisa dijadikan sebagai wawasan untuk Anda.