Menopause pada pria, yang biasa disebut andropause, merupakan sebuah keadaan berkurangnya jumlah hormon testosterone pada seorang pria seiring dengan bertambahnya usia. Berbeda dengan menopause yang terjadi pada seorang wanita, di mana berkurangnya hormone dan ovulasi yang terjadi dalam waktu singkat, maka menopause pria (andropause) terjadi pada waktu yang relatif lama hingga bertahun-tahun dengan konsekuensi akibat yang tidak terlalu jelas.
Hormon pada Pria
Puncak pertumbuhan hormon pada pria adalah ketika mereka berumur 20 tahun. Lalu setelah itu akan mengalami penurunan setiap 14% setiap 10 tahun. Sehingga akibat dari hal ini, pada usia 40 tahun pria akan kehilangan setengah dari kemampuan hormon yang dimiliki dan ketika berusia 80 tahun akan memiliki sisa hormon yang lebih sedikit. Sisa hormon yang semakin lama semakin menipis akan memperlihatkan tanda-tanda penuaan pada pria dewasa.
Ketika seorang pria dewasa mengalami satu atau beberapa tanda andropause (menopause pria), maka itu adalah gejala bahwa seorang pria mengalami ketidakseimbangan endokrin. Masalah hormonal ini dapat membuat kinerja pria menjadi semakin memburuk.
Tanda menopause pada pria dapat digolongkan menjadi 2 kategori besar, yakni gejala gangguan saraf maupun mental dan gejala gangguan vegetatif. Beberapa tanda menopause dari 2 sub kategori besar yang terjadi pada pria dewasa antara lain adalah :
Gejala Gangguan Saraf
Gejala gangguan saraf atau neurosis yang dimiliki oleh pria dewasa saat memasuki masa menopause (andropause) beberapa di antaranya adalah :
1. Depresi
Depresi ditandai dengan kecemasan yang semakin mudah dan berlebihan serta berkurangnya rasa percaya diri.
2. Sensitif
Tingkat rasa sensitif yang meningkat meliputi mudah marah, mudah galau, mood yang sering berubah dan sering merasa kesepian. Perubahan suasana ini juga dipengaruhi oleh hormon tubuh yang mengalami fluktuasi.
3. Insomnia
Kualitas tidur yang semakin menurun juga kerap mengganggu pria yang memasuki masa menopause di saat awal. Untuk mengatasi masalah ini hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi makanan atau minuman yang mengandung kafein tinggi dan melakukan latihan relaksasi tubuh.
4. Menurunnya energi dan mudah lelah
Selain karena pengaruh sistem saraf, menurunnya energi dan cepat merasa lelah pada pria menopause juga dipengaruhi oleh sistem metabolisme yang berubah. Lemas, pegal pada otot dan kelelahan berhubungan erat dengan fluktuasi hormon pada pria. (baca juga : Manfaat Kemangi untuk Pria)
5. Melemahnya daya ingat dan berkurangnya fokus
Selain berkurangnya fokus, melemahnya daya ingat juga merupakan salah satu tanda seorang pria mengalami andropause. Daya ingat yang menurun ini dapat menuju kemungkinan terjadinya pikun (dementia).
6. Respon panca indera melambat
Kemungkinan kinerja panca indera yang menurun dan respon yang lebih lambat dipengaruhi oleh menurunnya kinerja saraf dan melemahnya otot tubuh. Hal ini termasuk juga di antaranya tanda menopause pria yang lain, yakni mata buram dan telinga berdengung.
7. Kepala pusing
Pusing di kepala dapat terjadi saat seseorang duduk terlalu lama kemudian berdiri secara tiba-tiba. Gejala seperti ini juga merupakan bagian dari tekanan darah rendah, hipoglikemia dan tingkat kadar gula darah yang menjadi bagian dari tanda-tanda menopause.
8. Sering mati rasa
Mati rasa atau kesemutan juga merupakan salah satu tanda yang patut diwaspadai pria yang diduga mengalami menopause.
Gejala Gangguan Vegetatif
Yang dimaksud dengan gangguan vegetatif adalah sebuah sindrom disfungsi visceral atau gangguan fungsi dari organ dalam. Beberapa disfungsi vegetatif yang menjadi gejala andropause atau menopause pria adalah :
1. Disfungsi seksual
Menurunnya hormone testosterone pada pria yang mengalami menopause dapat menyebabkan disfungsi seksual yang berupa impotensi maupun menurunnya ereksi. Meski begitu, hal ini tidak menyebabkan kemandulan total tetapi hanya menurunkan gairah seksual. (baca juga : Manfaat Kerang bagi Pria)
2. Gejala pada pencernaan
Beberapa gejala pencernaan yang terjadi pada pria yang mengalami menopause (andropause) adalah hilangnya nafsu makan atau malah mudah lapar, diare, mulut terasa kering, sembelit dan masalah pencernaan lainnya.
3. Gejala metabolik
Tanda menopause pria (andropause) yang berhubungan dengan sistem metabolism adalah metabolism lipid yang menjadi abnormal. Keabnormalan ini menyebabkan meningkatnya timbunan lemak di dalam tubuh yang menjadi penyebab terjadinya penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis). Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan metabolism air dan natrium yang menjadi penyebab endama, resorpsi tulang bertambah cepat dan menurunnya tingkat aktivitas.
4. Gejala pada sistem kemih
Gejala menopause pada pria yang mempengaruhi sistem urin hampir sama dengan tanda penyakit prostat, di antaranya frekuensi buang air kecil yang lebih sering, keluarnya sisa urin ketika baru saja selesai buang air kecil (dribbling) hingga frekuensi buang air kecil yang berlebihan ketika malam hari (meningkatnya frekuensi nokturia). (baca juga : Penyebab Prostat pada Pria)
5. Denyut jantung yang tidak teratur
Jantung berdebar dan denyut yang tidak teratur pada masa menopause pada pria disebabkan karena adanya perubahan hormon yang berpengaruh pada sistem kardiovaskular. (baca juga : Manfaat Semangka untuk Pria)
6. Osteoporosis
Kerapuhan tulang dan tulang yang lemah dapat menjadi resiko mengalami patah tulang kecil. Tanda lain yang berhubungan dengan osteoporosis pada pria yang memasuki masa menopause (andropause) adalah nyeri punggung, nyeri tulang, tubuh yang membungkuk hingga melemahnya fungsi (hilangnya) gigi.
7. Meningkatnya jumlah kerontokan rambut
Kelebihan hormon DHT pada pria yang mengalami menopause adalah alasan utama kerontokan rambut. Enzim yang berfungsi untuk memecah testosterone menjadi dihidrotestoreron mengalami kerja yang lebih keras dan terlalu cepat sehingga menimbulkan kerontokan rambut. (baca juga : Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Pria)
8. Menurunnya kekuatan otot
Tingkat kekuatan otot yang menurun dipengaruhi oleh kadar testosterone dalam tubuh pria yang juga dapat menyebabkan masa otot yang mengecil. Kuantitas masa yang mengecil berbanding lurus dengan kualitas otot yang juga berkurang.
9. Ginekomastia
Ginekomastia merupakan pembesaran puting payudara pria yang seiring dengan pertambahan usia. Hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan hormon testosterone pada pria yang mengalami menopause.
10. Kulit kering dan keriput
Kulit kering dapat terjadi karena berkurangnya serum di dalam kelenjar sebacus. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan minyak yang dapat menjaga kelembaban dan kesehatan kulit, di mana dalam keadaaan normal distimilasi oleh testosteron di dalam darah.
11. Banyak berkeringat ketika malam hari
Berkeringat secara berlebihan di malam hari meskipun udara dingin juga merupakan salah satu tanda yang perlu diwaspadai karena tanda ini menunjukkan gejala menopause pada pria.
12. Bertambahnya berat badan meskipun nafsu makan berkurang
Berambahnya berat badan dapat dipicu oleh sistem metabolism yang menyimpang di mana konsekuensinya adalah penimbunan lemak di dalam tubuh. Kegemukan ini dapat terjadi meskipun sistem saraf tubuh mengirim sinyal yang menyebabkan penurunan nafsu makan. (baca juga : Model Baju Pria Gemuk)