X

10 Pemasangan Kateter Pada Pria Sesuai Anjuran Dokter

Pemasangan kateter pada pria terutama kateter urin biasanya dilakukan ketika kondisi tidak memungkinkan bagi seorang pria untuk turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar kecil. Hal ini biasanya dialami oleh pria paska melakukan operasi besar yang mengharuskan mereka untuk tidak bergerak selama beberapa saat dan diam di tempat tidur. Tidak banyak yang tahu tentang alat medis yang satu ini kecuali bagi Anda yang pernah menjalani sebuah operasi besar sebelumnya.

Apa itu Kateter?

Secara umum arti kateter adalah sebuah perlatan medis berbentuk pipa panjang, ramping, lentur dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam tubuh dan berfungsi untuk mengeluarkan atau memasukkan cairan ke dalam tubuh. Terdapat berbagai macam jenis kateter dan digunakan sesuai fungsinya masing-masing ada kateter untuk jantung, kateter pembuluh darah dan yang paling sering ditemui adalah kateter untuk urin karena semua orang yang harus menjalani operasi besar akan dilakukan pemasangan kateter pada alat kelamin mereka yang menjadi alternatif terbaik buang air kecil ketika kondisi tidak memungkinkan untuk turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar kecil.

Kateter urin juga umumnya dikenakan kepada mereka yang memiliki masalah tidak mampu mengontrol keluarnya urin seperti ditunjukkan pada penderita BPH yang merupakan salah satu penyebab prostat pada pria atau orang dengan kondisi mental tertentu yang tidak mampu buang air kecil seperti layaknya orang normal. Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan infeksi pada saluran kantung kemih, namun pemakaian jangka pendek hampir tidak memiliki efek samping sama sekali kecuali rasa aneh dan tidak nyaman yang mungkin dirasakan ketika ada benda asing dimasukkan ke dalam tubuh Anda.

Kateter urin sendiri ternyata memiliki fungsi lebih dari sekedar untuk mengeluarkan cairan urin dari dalam tubuh karena jika urin tidak dikeluarkan secara rutin maka urin yang menumpuk pada ginjal dapat menyebabkan kondisi yang fatal seperti gagal ginjal misalnya jadi jika Anda mengalami beberapa gejala sakit ginjal pada pria mungkin harus mulai sedikit berhati-hati sekarang dengan tidak terlalu sering menahan buang air kecil. Salah satu hal yang sering membuat pria takut ketika dipasang kateter adalah apakah hal tersebut berpengaruh pada kesuburan, kondisi seperti yang ditunjukkan pada gejala varikokel pada pria lebih mungkin menyebabkan pria tidak subur bukan pemasangan kateter urin.

Jenis-Jenis Kateter

Tak hanya fungsi kateter yang bermacam-macam, jenisnya juga ada beberapa dan tentunya setiap jenis memiliki fungsinya tersendiri.

  • Jenis kateter pertama adalah jenis kateter plastik yaitu kateter yang selangnya terbuat dari bahan plastik. Jenis kateter ini tidak bisa bertahan lama dan lebih sering digunakan dalam jangka waktu pendek pada pasien yang tidak dalam kondisi kronis. Hal ini dikarenakan selang kateter yang terbuat dari plastik tidak fleksibel dan cepat atau mudah rusak. Oleh karena itu kateter plastik juga dikenal sebagai kateter sementara.
  • Jenis kateter kedua adalah kateter lateks. Dibandingkan dengan plastik, lateks memiliki daya tahan yang lebih baik dan lebih fleksibel. Jenis kateter ini dapat digunakan dalam waktu sekitar 2 – 3 minggu setelah itu harus segera diganti dengan yang baru untuk mencegah infeksi yang mungkin dapat terjadi jika tidak diganti secara rutin. Infeksi pada saluran kencing dapat menjadi salah satu penyebab kemandulan pada pria karena saluran uretra berhubungan langsung dengan alat yang mengatur vitalitas seorang pria.
  • Kateter silikon merupakan kateter jenis ketiga yang terbuat dari bahan silikon. Tentunya Anda tahu bahwa bahan silikon adalah jenis bahan yang sangat lentur sekaligus sangat kuat. Jenis kateter ini biasanya digunakan pada pasien yang memerlukan penggunaan kateter dalam jangka panjang. Kateter silikon ini dapat digunakan lebih dari dua bulan tapi maksimal tiga bulan harus segera diganti karena pemakaian kateter terus menerus dapat meningkatkan risiko infeksi pada kantung kemih atau saluran kecncing uretra.
  • Kateter logam adalah jenis kateter yang keempat. Jenis ini biasanya digunakan tidak pada waktu yang lama hanya untuk pada waktu ketika dibutuhkan saja. Salah satu kondisi dimana kateter logal digunakan adalah kepada seorang wanita yang baru saja melahirkan untuk membuang urin yang berkumpul di kantung kemih.

Prosedur Pemasangan Kateter Urin Pada Pria

Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di atas kateter adalah sebuah alat kesehatan yang dimasukkan ke dalam tubuh pria dengan tujuan mengeluarkan cairan urin agar tidak menumpuk di ginjal karena jika Anda tahu salah satu gejala batu ginjal pada pria yaitu salah satu kebiasaan buruk yang suka menahan buang air kecil. Selang kateter akan dimasukkan melalui uretra menuju kantung kemih. Tentunya beberapa dari Anda ingin tahu bagaimana caranya atau proses masukanya selang kateter melaului uretra pria.

  1. Pemasangan katater harus atas perintah dokter dan berdasarkan pada kondisi medis tertentu yang memang mengharuskan pemasangan kateter dan dilakukan oleh tenaga medis professional.
  2. Ketika proses pemasangan kateter harus dilakukan dalam kondisi steril baik ruangan sekitar, tenaga medis sampai peralatan medis termasuk selang kateternya karena jika tidak steril bahaya gonore pada pria dan ancaman terjangkit bakteri lainnya dapat dengan mudah menjangkit alat kelamin.
  3. Langkah pertama pemasangan kateter pada pria adalah sebelum peralatan kateterisasi dibuka petugas medis yang mulai dengan membersihkan bagian alat kelamin pria terutama rambut-rambut halus yang mungkin dapat menghambat proses pemasangan kateter.
  4. Setelah itu perlatan kateterisasi steril disiapkan disekitar pasien.
  5. Sebelum dimasukkan ke dalam uretra atau lubang kencing, selang kateter akan dilubrikasi terlebih dahulu dengan pelumas khusus. Proses ini penting karena untuk memudahkan selang agar masuk ke dalam saluran uretra.
  6. Proses memasukkan selang kateter melalui uretrapun di mulai. Proses ini sebenarnya tidak sakit tapi mungkin akan membuat pasien merasa sangat tidak nyaman ketika prosesnya.
  7. Selang kateter akan dimasukkan sampai mencapai leher kandung kemih yang panjangnya kira-kira hanya sekitar 5 cm saja.
  8. Letakkan dan jepit kantong urin di samping tempat tidur dan pastikan tidak akan terjatuh, tersenggol apalagi tertarik.
  9. Dengan begitu proses buang air kecil sudah bisa dilakukan lewat kateter.
  10. Petugas medis akan kembali memeriksa kateter Anda setiap sekitar 6 – 8 jam untuk membuang urin di kantong urin.

Apakah Proses Pemasangan Kateter Urin Pada Pria Terasa Sakit?

Proses pengeluaran urin ini sangat krusial karena dengan demikian akan mengurangi risiko penyakit ginjal karena urin yang menumpuk. Waspadai penyebab sakit pinggang pada pria karena bisa saja masalahnya ada pada ginjal Anda. Dengan kata  lain, pada kondisi tertentu pemasangan kateter urin tidak bisa dihindari. Jika Anda belum pernah dipasang kateter urin tentunya pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan yang akan muncul di benak Anda, apakah proses pemasangannya akan sakit dan apakah selama kateter terpasang juga akan terasa sakit?

Well, sebenarnya rasa sakit yang disebabkan oleh kateter itu relatif karena memang pria dengan uretra yang lebih panjang dan berliku akan berisiko merasakan lebih sakit dibandingkan dengan mereka yang tidak. Namun dengan meluruskan penis, uretra yang berliku dapat diluruskan. Pernahkah Anda mengalami gejala kencing sakit pada pria sebelumnya? Jika iya, jangan khawatir pemasangan kateter tidak akan berpengaruh pada proses urinisasi di masa depan ataupun dengan proses reproduksi dan kemampuan seksual Anda karena penyebab pria tidak subur tidak ada hubungannya sama sekali dengan kateter urin yang dipasangkan ke alat kelamin pria.

Salah satu penyebab terasa sakit ketika proses pemasangan kateter urin adalah ketika sudut pemasangan kateter pada saluran kencing tidak tepat, oleh karena itu proses ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang tapi oleh tenaga medis professional yang sudah berpengalaman. Jika kateter dipaksa masuk dengan sudut yang salah dapat menyebabkan kerusakan pada uretra dan yang paling parah adalah dapat menyebabkan trauma pada pasien.

Categories: Kesehatan