18 Penyebab Kemandulan pada Pria dan Cara Mengatasinya
Infertilitas atau yang sering disebut dengan kemandulan dapat dialami baik pria maupun wanita yang mana presentasenya mencapai 40%. Indikator infertilitas atau kemandulan pada pasangan dapat dilihat ketika pasangan tersebut melakukan hubungan seksual secara teratur selama 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi tapi belum menunjukkan kehamilan.
Pada pria, tingkat kesuburan dapat diukur dari volume sperma berkualitas yang dihasilkan. Kategori sperma berkualitas dapat ditinjau dari beberapa hal seperti jumlah total spermatozoa ejakulasi yang dapat mencapai lebih dari 40jt/ml, besar pH antara 7-8, perpindahan gerak dan kecepatan (mobilitas) sperma yang mencapai 50% dan bentuk fisik (morfologi) sperma yang memiliki ukuran 14% lebih besar dari ukuran normal.
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kemandulan pada kesehatan pria. Sebesar 90% tingkat kemandulan pria dapat berupa faktor jumlah sperma yang sedikit, kualitas sperma yang buruk ataupun gabungan dari keduanya. Sedangkan 10% sisanya dapat berupa masalah kondisi pada anatomi, kelainan genetik, pengaruh ketidakseimbangan hormon hingga gaya hidup yang buruk.
Berikut ini akan dibahas secara lebih rinci berbagai faktor yang dapat menyebabkan kemandulan pada pria dewasa :
Gangguan Fisik
1. Kelainan genetik
Penyakit genetik yang berupa jenis penyakit kromosom, seperti misalnya Cystic fibrosis merupakan gangguan kesehatan pria yang menyebabkan sejumlah lendir mengental dan menimbulkan sumbatan pada beberapa saluran tubuh. Akibatnya organ vital seperti paru dan saluran pencernaan akan terganggu dan mengakibatkan sistem reproduksi pria menjadi bermasalah dan pria akan menjadi mandul.
2. Gangguan saluran sperma
Gangguan saluran sperma yang terjadi karena penyakit atau cedera dapat menyebabkan sperma yang dihasilkan oleh testis tidak dapat berjalan menuju kantong sperma, sehingga saat ejakulasi tidak ada sperma yang keluar. Hal ini dapat menyebabkan pria mengalami kemandulan karena sperma yang seharusnya keluar pada saat proses pembuahan tidak terjadi.
3. Ejakulasi retrograde
Ejakulasi retrograde adalah kondisi di mana saat ejakulasi, sperma yang seharusnya tersalurkan keluar melalui penis malah masuk ke dalam kandung kemih. Gangguan fisik ini dapat terjadi karena adanya komplikasi yang disebabkan operasi prostat dan kandung kemih.
4. Varikokel
Varikokel merupakan pembengkakan pada pembuluh vena. Pembengkakan ini mengakibatkan darah tidak dapat mengalir dengan baik ke kantung pelir sehingga mempengaruhi pembentukan kuantitas dan kualitas sperma pun dengan pergerakannya. Terganggunya proses sperma karena pembengkakan pembuluh vena (varikokel) ini dapat menyebabkan infertilitas pada pria dan menjadi penyebab kemandulan sebesar 15%-40%.
[Ad
5. Torsio testis
Torsi testis merupakan gangguan kesehatan pria yang terjadi pada kondisi di mana testis memutar di dalam skrotum (kantung pelir). Hal ini mengakibatkan suplai darah menuju testis menjadi terhenti dan menyebabkan nyeri secara mendadak. Jika keadaan ini tidak segera diatasi dalam waktu 6 jam, maka kemandulan secara akan terjadi.
Gangguan Hormon
Berbagai jenis gangguan hormon yang menyebabkan kemandulan antara lain adalah Panhipopituitarisme, Hyperplasia adrenal congenital dan Hipogonadotropik hipopituitarisme. Berikut ini penyebab kemandulan pada pria :
1. Impotensi
Disfungsi ereksi atau impotensi adalah kondisi di mana ketidakmampuan penis untuk menegang/membesar (ereksi) atau mampu tapi tidak dapat bertahan lama. Impotensi tidak hanya disebabkan oleh gangguan fisik namun juga gangguan psikologi seperti rendahnya rasa percaya diri, rasa bersalah dan tegang.
2. Ejakulasi dini
Ejakulasi dini merupakan salah satu kondisi di mana pria tidak memiliki kemampuan untuk menahan ejakulasi setelah melakukan penetrasi selama minimal 30 detik. Hal ini menyebabkan sperma sudah keluar saat penis belum berada di dalam vagina, sehingga proses pembuahan tidak berlangsung dan terjadi kemandulan.
3. Diabetes
Penyakit diabetes dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan fisik pada pria. Gangguan fisik yang serius adalah terjadinya ejakulasi retrograde yang mana alih-alih sperma keluar melalui penis tapi malah masuk ke kandung kemih.
4. Gondongan
Gondongan atau dalam dunia medis disebut Parotitis merupakan penyakit menular yang disebabkan adanya radang di dalam kelenjar ludah yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus penyakit ini dapat menyerang buah zakar dan mempengaruhi kualitas sperma yang menjadi salah satu faktor penyebab kemandulan.
5. Kebiasaan merokok
Rokok memiliki pengaruh langsung pada sperma baik itu dalam morfologi, mobilitas dan konsentrasi. Dari faktor konsentrasi, pria yang memiliki kebiasaan merokok memiliki konsentrasi sperma lebih rendah 23% dari pria yang tidak merokok. Sedangkan dari sistem gerak (mobilitas) sperma, pria perokok memiliki pergerakan sperma yang lebih rendah sebesar 13%. Kondisi bentuk (morfologi) sperma pria perokok juga tidak memiliki kualitas yang lebih baik sehingga mempengaruhi gerakannya menuju sel telur.
6. Mengkonsumsi minuman keras
Alkohol dapat menyebabkan masalah ereksi dan impotensi secara permanen. Hal ini dikarenakan alkohol menyebabkan deplesi (kerusakan sel sperma) seperti rendahnya jumlah sperma, sperma yang encer, bentuk sperma yang abnormal dan kecepatan gerak sperma yang rendah. Bahkan untuk pecandu alkohol akut dapat menyebabkan kerusakan prostat dan kelainan sperma secara permanen.
7. Mengkonsumsi minuman bersoda secara berlebihan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit Universitas Copenhagen, kesehatan reproduksi pria juga dipengaruhi oleh konsumsi minuman soda. Minum 1 liter soda setiap hari dapat menyebabkan penurunan pada kualitas sperma sebesar 30% dan juga menurunnya kualitas ereksi.
8. Mengkonsumsi obat-obat terlarang
Kesuburan pria dapat terganggu dengan penggunaan obat terlarang karena dapat mempengaruhi kualitas dan pergerakan sperma, seperti misalnya ganja. Berdasarkan penelitian Dr. Lani Burkman dari Universitas Buffalo, ganja dapat menyebabkan sperma bergerak lebih cepat dan lebih awal dari semestinya sehingga dapat membuat sperma mati sebelum mencapai sel telur.
9. Mengkonsumsi junk food
Konsumsi junk food secara berlebihan dapat menyebabkan kanker dan berpotensi merusak kualitas sperma. Kerja sama antara peneliti di Universitas Harvard (Amerika) dan Universitas Murcia (Spanyol) menyatakan bahwa pria penikmat junk food cenderung menghasilkan sperma yang berkualitas buruk dan tidak mampu bertahan lama meskipun pria tersebut sehat secara fisik.
10. Kekurangan gizi
Perlunya mengkonsumsi gizi seimbang dapat meningkatkan kualitas sperma yang dihasilkan oleh tubuh. Makanan yang dianjurkan adalah kaya akan kandungan protein, zinc, asam folat dan buah-buahan yang kaya antioksidan. Selain itu juga konsumsi air putih secara teratur. (Baca juga : Cara Mengobati Hernia Pria)
11. Menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat
Celana dalam yang terlalu ketat dapat menekan skrotum dan dapat mempengaruhi kualitas sperma. Selain itu, juga menimbulkan suhu yang panas dan buruknya ventilasi pada skrotum sehingga memiliki kemungkinan membunuh sperma.
12. Melakukan olahraga di luar batas normal
Olahraga yang berlebihan dapat menimbulkan cedera dan mempengaruhi kinerja hormon yang dapat mempengaruhi kualitas sperma.
13. Paparan zat berbahaya
Untuk kasus khusus, kualitas sperma juga dapat dipengaruhi paparan zat berbahaya seperti benzene, borium, pestisida, logam berat bahkan merkuri.