X

Cara Vasektomi Pada Pria yang Benar – Keuntungan dan Kerugian

Sudah pernahkah kamu mendengar kata vasektomi? Bagi pria istilah ini tidak asing lagi, namun bagi wanita mungkin terdengar sedikit aneh. Vasektomi ini sebenarnya ada hubungannya dengan gairah seks pada laki-laki. Mendengar kata vasektomi ini, pria kerap kali langsung minder dan menolak. Banyak dari mereka takut untuk melakukan vasektomi. Mengapa? Karena takut tidak ganas lagi di atas ranjang.

Kebanyakan laki-laki salah kaprah terhadap istilah vasektomi. Beruntungnya artikel kali ini akan membahas tentang vasektomi pada pria. Tujuannya untuk meluruskan anggapan-anggapan yang dulunya disalahartikan. Berikut informasi lebih jelasnya.

Artikel terkait:

Pengertian Vasektomi

Vasektomi itu adalah pemutusan saluran sperma pada kelamin pria. Saat saluran ini telah diputus, itu tandanya tidak ada lagi jembatan yang akan menghubungkan sperma dari testis ke penis. Dengan demikian, sperma tidak akan keluar lagi ketika pria melakukan ejakulasi. Vasektomi ini sebenarnya alat kontrasepsi. Namun, istilahnya belum terlalu awam di dalam masyarakat. Berbeda halnya dengan kontrasepsi lainnya. Seperti: Keluarga Berencana (KB), kontrasepsi tradisional dengan melakukan penghitungan hari pada kalender, dan penggunaan pengaman seperti: kondom. (Baca juga: Manfaat Terong untuk Pria)

Perlu Anda ketahui, saat melakukan hubungan intim, ternyata bukan hanya sel sperma saja yang masuk ke dalam vagina wanita. Namun, ada juga cairan yang disebut seminal dan getah. Ketiganya dihasilkan oleh kelenjar prostat di dalam tubuh pria. Sperma, cairan seminal, dan getah tersebut nantinya akan bersatu sehingga membentuk cairan yang sangat kental. Cairan inilah yang nantinya akan masuk ke dalam vagina sehingga terjadi peristiwa pembuahan di dalam ovum. (Baca juga: Manfaat Madu untuk Pria)

Saat melakukan hubungan intim, sebenarnya sel sperma yang keluar tidaklah banyak. Jumlahnya hanya 5% saja dari total air mani yang dikeluarkan. Namun, efeknya sangat besar terhadap pembuahan. Banyak atau tidaknya air mani yang keluar juga tergantung pada kesehatan pria yang bersangkutan. Jika terlalu sering melakukan masturbasi, maka jumlah air mani lama kelamaan akan berkurang. Berkurangnya air mani secara terus menerus yang nantinya akan menyebabkan penyakit pada pria, seperti: mandul. (Baca juga: Manfaat Kerang Bagi Pria)

Cara Vasektomi Pada Pria

Di dalam lingkungan medis, cara untuk melakukan vasektomi itu terdiri dari tiga cara. Antara lain:

1. Vasektomi Konvensional

Vasektomi cara konvensional ini dilakukan dengan memotong saluran atau pipa penghubung sperma yang berada tepat di bagian kanan atau kiri. Bagaimana prosesnya?

  • Pria tersebut nantinya akan dibius terlebih dahulu agar proses vasektomi tidak terasa sakit. Pembiusan dilakukan dengan menyuntikkan obat bius pada kulit di sekitar kantong buah zakar
  • Setelah dibius, tim medis nantinya akan menemukan dimana letak saluran sperma tersebut. Lalu, kulit yang melapisi saluran sperma nantinya akan disobek dan ditarik keluar untuk kemudian diikat
  • Ketiga, Setelah diikat dengan benar, saluran sperma akan dikembalikan ke posisi semula lalu dijahit. Proses penjahitan dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar tidak melukai pipa sperma

2. Vasektomi Pembakaran

Mungkin Anda akan terkejut mendengar vasektomi pembakaran ini. Terdengar sedikit tidak masuk akal, ya? Perlu Anda ketahui, pembakaran yang dimaksudkan disini bukan layaknya pembakaran pada upacara ngaben. Namun, tetap melalui tahapan medis. Proses pembakaran ini biasanya disebut sebagai cauterisasi.

Cara yang satu ini sebenarnya hampir sama dengan vasektomi konvensional. Tujuannya juga hampir sama yaitu memotong saluran sperma agar tidak dapat masuk pada vagina. Sehingga tidak terjadi peristiwa pembuahan dan kehamilan. Hanya saja, caranya tidak melalui tahap pembedahan. Ketika tim medis telah menemukan saluran sperma, maka saluran tersebut akan langsung dicauterisasi dengan menggunakan jarum. Setelah itu selesai. Sangat mudah, bukan? Proses vasektomi cara ini memang lebih menghemat waktu. (Baca juga: Manfaat Semangka untuk Pria)

3. Vasektomi Vasclip

Dari namanya saja, mungkin Anda sudah tahu bagaimana cara kerja proses vasektomi yang satu ini. Ya, agar dapat melakukan vasektomi dengan sukses, saluran sperma nantinya akan dijepit menggunakan sebuah clip. Proses vasektomi ini termasuk simple, tapi agak sedikit menakutkan karena menggunakan clip. Sebelum melakukan vasektomi cara ini, perlu dipastikan agar clip yang digunakan steril agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Proses vasektomi yang satu ini belum diterapkan dibanyak negara karena alasan tertentu, termasuk Indonesia. Metode vasektomi vasclip ini akan banyak Anda temukan di negeri Paman Sam alias Amerika. Karena memang vasektomi vasclip ini berasal dari negara Amerika itu sendiri. (Baca juga: Manfaat Kemangi untuk Pria)

Apakah Vasektomi itu Berbahaya?

Setiap tindakan, pasti akan membuahkan keuntungan dan kerugian, termasuk vasektomi ini. Apa saja keuntungan dan kerugiannya?

Keuntungan Vasektomi

  • Vasektomi ini berbeda dengan teknik kontrasepsi yang lainnya. Alat kontrasepsi lain mungkin masih akan menyebabkan kehamilan pada wanita. Namun tidak dengan vasektomi karena ini sifatnya permanen
  • Sangat cocok diperuntukkan bagi laki-laki yang tidak lagi menginginkan anak
  • Dengan melakukan vasektomi, artinya pria dapat menggantikan posisi KB sang istri. Kini pria juga bisa ber-KB, tidak lagi hanya wanita
  • Pemutusan saluran sperma dengan vasektomi tidak akan mengurangi gairak seksual pada seorang laki-laki. Mereka masih akan dapat berhubungan seks dengan lawan jenisnya. Hanya saja dengan resiko kalau si istri tidak dapat membuahi lagi
  • Biaya untuk melakukan vasektomi lebih murah dibandingkan dengan sterilisasi tuba. Komplikasi dan efek sampingnya juga lebih sedikit, sehingga pria tidak perlu takut untuk melakukannya

Kerugian Vasektomi

  • Selesai melakukan vasektomi, biasanya laki-laki akan mengalami sedikit perih pada buah zakarnya. Rasa nyeri ini disebabkan oleh proses pembedahan. Namun, rasa nyeri akan hilang dengan bantuan obat-obatan medis
  • Setelah vasektomi, pria tidak boleh menggunakan celana ketat karena akan menimbulkan rasa sakit pada skrotum
  • Kerap kali harus melakukan kompres selama 4 jam. Tujuannya untuk menghindari terjadinya pendarahan dan pembengkakan pada skrotum
  • Proses pembedahan tidak boleh langsung dilakukan. Laki-laki yang menginginkan vasektomi harus menggunakan kondom terlebih dahulu untuk membersihkan sperma yang tersisa di dalam saluran sperma
  • Pria yang melakukan vasektomi harus ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan mikroskop setelah melakukan kurang lebih 30 kali ejakulasi
  • Vasektomi tidak dapat menjamin bahwa pria tidak akan terkena HIV/AIDS. Kemungkinan terjadinya HIV masih ada apalagi jika pria sering gonta-ganti pasangan saat melakukan hubungan intim
  • Tidak cocok untuk semua usia. Karena vasektomi mengharuskan pria berpikir matang-matang. Jika sudah dilakukan, maka pria tersebut tidak akan dapat memiliki anak lagi
  • Waktu untuk memastikan bahwa vasektomi bekerja untuk menghindari kehamilan sangatlah lama. Dibutuhkan waktu kurang lebuh 3 tahun lamanya

Artikel terkait:

Itulah informasi penting mengenai vasektomi pada pria yang perlu Anda ketahui. Pastikan sebelum melakukan vasektomi, Anda benar-benar yakin kalau Anda tidak ingin memiliki anak lagi. Bagi Anda yang sudah memiliki pasangan, pastikan bahwa pasangan Anda menyetujui hal ini. Tujuannya agar tidak ada penyesalan di kemudian hari yang akan berakibat terjadinya pertengkaran dan berujung pada sebuah perceraian. Semoga informasi tentang vasektomi pada pria ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Categories: Kesehatan