6 Efek Sunat Dewasa Bagi Kesehatan
Khitan, atau yang biasa dikenal Sunat, adalah sebuah tindakan medis memotong kulit yang pada umumnya menutupi kepala alat vital pria (kulup). Selain dilatarbelakangi manfaat dilakukannya sunat dalam aspek kesehatan, sunat juga merupakan sebuah keharusan dan kewajiban dalam beberapa budaya dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Pada umumnya sunat dilaksanakan pada usia dini (balita dan anak-anak), tapi di jaman modern ini banyak pria dewasa yang ingin disunat namun terhalangi rasa takut.
Berbagai macam metode sunat diciptakan demi menghilangkan keraguan dan ketakutan pada para pria dewasa tersebut, meliputi : metode laser, klemp dan nitrogen cair namun tetap saja muncul pertanyaan-pertanyaan di batin masyarakat. Apakah benar sunat di usia dewasa tidak akan menyebabkan ‘kerusakan permanen’? Apakah sunat di usia dewasa aman untuk dilakukan? Apa saja after effect yang mungkin dialami seorang pria akibat sunat di usia dewasa? Berikut ini adalah hal-hal yang wajib dipahami para pria dewasa sebelum melakukan sunat :
1. Jangka Waktu Penyembuhan Luka Yang Lebih Lama
Pernahkah anda mendengar mitos atau rumor bahwa luka pada balita dan anak-anak lebih cepat sembuh daripada luka pada orang dewasa? Mitos tersebut ternyata telah terbukti benar! Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah stem cell atau sel punca yang berfungi menciptakan sel-sel baru dalam jaringan tubuh manusia. Orang dewasa cenderung memiliki jumlah sel punca yang jauh lebih sedikit dibandingkan balita dan anak kecil sehingga luka akibat sunat di usia dewasa akan lebih lama sembuh dibandingkan luka akibat sunat pada balita dan anak-anak.
2. Masa Penyembuhan yang Penuh Kehati-hatian
Luka akibat sunat termasuk salah satu luka yang sulit sembuh dan rentan infeksi. Pria dewasa cenderung meremehkan pentingnya kehati-hatian, menjaga kebersihan dan malas melakukan perawatan yang diwajibkan oleh dokter selama masa penyembuhan setelah operasi sunat. Sikap yang beresiko menyebabkan luka menjadi infeksi, robek atau terbukanya jahitan operasi yang tentunya memperlambat masa penyembuhan dan bahkan beresiko menghilangkan kesempatan pria tersebut untuk bereproduksi apabila infeksi parah dan tidak tertolong.
3. Keterbatasan Seksual Selama Masa Penyembuhan
Mengingat bahwa pria dewasa sangatlah reseptif terhadap rangsangan-rangsangan, para kaum adam yang baru menjalani operasi sunat harus merelakan rutinitas seksualnya, baik sendiri maupun dengan pasangan, untuk sekurang-kurangnya 2 – 3 minggu. Tidak hanya dikarenakan rasa sakit yang dipastikan melanda area sensitif tersebut, namun juga dikarenakan luka akibat operasi sunat yang memerlukan waktu untuk dapat sembuh total sebelum pasien dapat kembali beraktivitas.
Para dokter dan pakar kedokteran seringkali mewajibkan mereka yang baru disunat untuk memakai bawahan yang longgar dan tidak ketat guna mencegah adanya gesekan yang dapat menyebabkan terbukanya jahitan luka operasi sunat, infeksi dan resiko-resiko lain yang mungkin menimpa area sensitif tersebut.
4. Meningkatnya Kebersihan Alat Kelamin
Lipatan kulup adalah bagian yang rentan penumpukan smegma, cairan lengket berwarna putih yang berbau tidak sedap serta kotoran-kotoran lain yang juga berada pada kepala penis. Dengan dipotongnya kulup, alat kelamin pria akan menjadi lebih higienis atau bersih dan juga lebih mudah untuk dibersihkan. Kebersihan alat kelamin adalah aspek penting dalam hidup seseorang yang juga akan berpengaruh pada orang-orang yang ada disekitarnya, khususnya pasangan hidup.
5. Lebih Tahan Lama Berhubungan Badan
Sunat secara tidak langsung akan menurunkan kesensitifan alat kelamin. Dampak positif dari penurunan tersebut adalah para pria dewasa yang telah disunat akan dapat bertahan lebih lama dalam berhubungan badan dengan pasangannya karena kepala penis miliknya telah berkurang kesensitifannya. Meskipun terjadi penurunan, pria dewasa yang telah berhasil melewati masa penyembuhan yang sulit dan penuh cobaan tidak perlu khawatir akan menderita impotensi ataupun ejakulasi dini karena penurunan tidak terjadi secara drastis. Kekhawatiran tersebut hanyalah mitos belaka.
6. Resiko Terkena Penyakit yang Menurun Drastis
Salah satu tujuan utama dilakukannya sunat pada usia dini adalah untuk memperkecil kemungkinan terkena penyakit, khususnya penyakit seksual yang menular. Tidak terkecuali dengan sunat yang dilakukan pada laki-laki dewasa. Pria yang disunat pada usia dewasa memiliki resiko lebih kecil untuk tertular penyakit seksual seperti sifilis, STD, herpes, HIV, dan penyakit seksual menular lain, sebab kulup adalah bagian tubuh seorang pria yang paling rentan terkena penyakit – penyakit tersebut. Selain itu, sunat juga menurunkan resiko seorang pria dalam terkena kanker alat kelamin, kanker prostat, peradangan serta infeksi saluran kemih (ISK), mengingat bahaya ISK pada pria yang wajib diketahui masyarakat, dan penyakit-penyakit lainnya,
Efek akibat dilakukannya sunat pada usia dewasa pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan apabila dilakukan pada usia dini. Semua kembali pada kesadaran individu terkait kebersihan, ketahanan diri dan kesehatan masing-masing orang, khususnya pada masa perawatan pasca sunat. Sekian informasi terkait efek sunat dewasa yang wajib diketahui para kaum pria, kiranya informasi ini dapat berguna bagi para pembaca.