Inilah 6 Hal Pikiran Pria Menjelang Pernikahan yang Jarang Dipahami
Tak hanya wanita, pria menjelang pernikahan juga merasakan berbagai macam hal. Meskipun kekhawatiran tersebut tidak ia lontarkan, tetapi ia tetap saja terlihat stres menjelang pernikahannya. Untuk itu penting bagi pria untuk mempelajari bagaimana caranya bersikap sebagai suami yang baik . Lalu, apa saja pikiran-pikiran tersebut Berikut adalah beberapa pikiran pria menjelang hari pernikannya, diantaranya adalah:
- Ragu akan dirinya sendiri
Pikiran pria menjelang pernikahannya adalah munculnya perasaan ragu. Perasaan ini bukan keraguan terhadap pasangan, melainkan ragu akan dirinya sendiri untuk menjalankan tugas suami menurut islam. Ia mendadak menjadi ragu akan kemampuannya sendiri perihal apakah ia bisa mewujudkan ciri ciri pria idaman wanita sholehah serta bagaimana menjadi ayah dan suami yang baik nantinya. Ketimbang bingung dengan urusan pernikahan yang sangat banyak, ia lebih berpikir bagaimana upayanya untuk menjadi pemimpin di dalam rumah tangganya.
- Takut tak bisa memenuhi kebutuhan
Sebelum menikah, tentunya gaji yang didapat selama kerja sepenuhnya menjadi miliknya sendiri. Tetapi, lain halnya saat sudah berkeluarga, kebutuhan yang harus ia penuhi bukan hanya kebutuhannya sendiri. Ia harus bertanggung jawab akan kebutuhan istri apalagi jika sudah memiliki anak. Pikiran-pikiran takut tak bisa memenuhi kebutuhan keluarga akan ia rasakan.
- Takut tak bisa melakukan hobinya lagi
Saat masih lajang, ia mudah saja menyalurkan hobinya kapanpun ia mau. Seperti bermain badminton, memancing ikan hari Minggu, bermain game hingga larut malam, dan masih banyak lagi hobi yang biasa ia lakukan. Ketika sudah berkeluarga, hobi-hobi tersebut tidak mungkin ia lakukan sesering dulu. Bahkan ia takut dengan menikah, wanita akan melarang untuk melakukan kesenangannya sehingga ia tidak bisa memainkan hobinya kembali.
- Takut waktunya terbatas dengan teman-temannya
Pikiran berikutnya yang muncul pada diri seorang pria menjelang pernikahan adalah takut bila ia akan kehilangan waktu bersama teman-temannya. Mereka menganggap waktunya akan habis untuk pekerjaan dan keluarganya saja. Padahal justru pikiran tersebut harus ia singkirkan.
- Berdiri lama dan menyalami orang tidak ada esensinya
Merencanakan sebuah pernikahan tetap senang ia lakukan. Namun, membayangkan untuk berdiri lama dan menyalami setiap tamu adalah hal yang dianggapnya tidak memiliki esensi sama sekali. Tradisi tetaplah tradisi, suka tidak suka pria harus melakukan hal itu saat menikah. yang ada di pikirannya, ia ingin setelah akad langsung istirahat saja.
- Yes, sebentar lagi akan menikmati seks
Tidak bisa dipungkiri, saat bertemu, melihat, dan memikirkan seorang wanita, yang ada di pikiran mereka adalah bagaiman jika ia berhubungan seks dengan wanita itu. Karena selama ini, ia hanya bisa membayangkan, maka jangan heran bila yang ia pikirkan jelang pernikahan adalah pria semakin tak sabar untuk menikmati seks bersama wanita yang dinikahinya.
- Apakah aku sudah pantas?
Menjelang pernikahan, muncul dalam pikiran pria bahwa ia tidak yakin akan dirinya sendiri. “Apakah ia sudah cukup pantas untuk menjadi suamimu?” atau “Bagaimana cara menjadi suami sabar?” Apalagi jika wanita tersebut dibesarkan di dalam keluarga yang berkecukupan. Munculah ketakutan-ketakutan pada dirinya sendiri jika kamu menjadi tidak bahagia saat memutuskan untuk hidup bersamanya.
- Takut kehilangan kebebasan
Pria yang sudah memutuskan untuk menikah berarti sudah harus sadar akan statusnya sebagai seorang kepala rumah tangga. Sama seperti sebelumnya, setelah menikah ia lebih takut akan kehilangan kebebasannya dibanding saat ia sedang lajang dulu.
- Ingin wanitanya menjadi dirinya sendiri
Wanita pasti ingin sekali untuk menjadi sempurna saat pernikahannya. Tampil dengan gaun dan riasan yang paling indah. Padahal di pikirannya, pria hanya ingin istrinya tampil menjadi dirinya sendiri sebab ia tak suka dengan tampilan yang berlebihan.
Demikian pikiran pria menjelang pernikahan dan semoga bermanfaat.