5 Cara Melepas Nikah Batin Serta Beberapa Fakta Menarik tentang Nikah Batin
Cara melepas nikah batin mungkin kurang lebih sama dengan perceraian dimana dua orang atau lebih memilih untuk menghentikan nikah batin yang sudah pernah dilakukan dengan beberapa alasan entah untuk alasan baik ataupun tidak. Nikah batin sendiri mungkin hanya dikenal di Indonesia namun ternyata masih banyak orang awam yang belum tahu apa itu nikah batin. Ketidaktahuan itu kadang dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk kepentingan mereka sendiri. Oleh karena itu penting untuk mengetahui apa itu nikah batin dan penting juga untuk mengetahui cara untuk melepasnya.
Apa Yang Dimaksud dengan Nikah Batin?
Secara harfiah nikah batin adalah jenis pernikahan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendekatkan dua orang atau lebih secara batin. Sebagai contoh pernikahan batin lumrah dilaksanakan diantara dua orang guru dan murid dimana sang murid ingin berkomitmen penuh ingin menuntut ilmu kepada sang guru. Tata cara nikah batin secara Islam mungkin yang paling dikenal karena memang jenis nikah ini muncul di antara para penganut Islam saja dimana prosesnya juga ada ijab dan qabul walau dilaksanakan tanpa saksi seperti halnya pernikahan biasa. Untuk mengetahui lebih jauh tentang nikah batin berikut adalah beberapa fakta menarik tentang nikah batin:
- Walaupun jenis nikah ini muncul di kalangan penganut agama Islam namun perlu untuk diingat bahwa nikah batin bukan bagian dari ajaran Islam walaupun prosesnya mengikuti cara seperti pernikahan agama Islam.
- Nikah batin lumrah terjadi di antara guru dan murid dimana sang murid ingin berkomitmen penuh untuk menuntut ilmu dengan sang guru sehingga proses ijab dan qabul
- Sayangnya karena ketidak tahuan banyak oknum guru spiritual yang memanfaatkan ketidak tahuan murid-muridnya untuk mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri misalnya menganggap bahwa dengan melaksanakan nikah batin maka sang guru juga boleh melakukan hubungan badan dengan murid perempuannya dengan alasan sudah menikah. Padahal dalam Islam hal ini sudah termasuk zina karena selain tidak ada dalam ajaran Islam, semua pernikahan yang dilakukan tanpa saksi tidak dianggap sah.
- Nikah batin tidak terbatas pada jenis kelamin karena memang jenis pernikahan ini hanya dilakukan secara batin saja. Sebagai contoh seorang murid laki-laki ingin melakukan pernikahan batin dengan gurunya yang juga laki-laki dengan tujuan agar kedekatan itu membuat sang murid bisa menyerap ilmu dengan lebih baik dari gurunya.
- Selain itu nikah batin juga tidak hanya terbatas pada dua orang saja bisa saja dilakukan secara berkelompok.
- Di Indonesia terdapat satu lagi jenis aliran nikah batin yang dekat dengan dunia klenik atau perdukunan dimana biasanya seseorang menggunakan mantra-mantra untuk memikat hati orang yang disukainya. Dalam Islam hal ini sudah mendekati syirik sehingga jelas benar-benar dilarang.
- Ada juga istilah inner marriage yaitu jenis nikah batin yang dilakukan hanya oleh satu orang. Hal ini sering ditemukan di luar negeri. Hanya saja inner marriage biasanya dilakukan sebagai bagian dari praktis psikologi dimana seseorang ingin lebih mengenal dirinya sendiri dengan cara melakukan inner marriage. Tujuannya adalah agar mereka bisa menjadi orang yang lebih baik. Namun praktik ini mengharusnya pelakunya untuk juga menyatukan baik sisi feminism atau maskulin yang terdapat dalam diri setiap orang.
Di atas adalah beberapa fakta menarik tentang nikah batin yang penting untuk Anda ketahui. Dengan mengetahui apa itu nikah batin dan apa yang menjadi tujuan sebenarnya seharusnya Anda tahu bahwa melakukannya boleh-boleh saja tapi juga penting untuk mengetahui batasan-batasannya. Walaupun sudah melakukan nikah batin dengan seorang guru spiritual, hal tersebut hanya terbatas pada batin saja dan jika sudah mulai menyimpang sebaiknya hentikan saja hubungan batin tersebut.
Cara Melepas Nikah Batin
Pada pernikahan normal jika ingin melepas ikatan pernikahan maka harus dilakukan proses perceraian baik secara agama maupun secara hukum seperti bagaimana cara suami mengajukan gugatan cerai kepada sang istri. Lalu apakah hal yang sama juga harus dilakukan ketika ingin melepas nikah batin? Well, sebenarnya tidak ada tata cara khusus untuk melepas nikah batin. Namun batin yang tadinya terikat melalui nikah batin bisa saja terlepas dengan sendirinya jika hal-hal berikut ini terjadi:
- Hilangnya Kepercayaan
Dalam sebuah pernikahan dibutuhkan kepercayaan penuh dari kedua belah pihak. Hal yang sama juga dialami ketika melakukan nikah batin. Semua pihak harus saling menjaga kepercayaan. Ketika kepercayaan sudah hilang maka ikatan batin tersebut juga akan otomatis hilang.
- Tidak Ada Komitmen Penuh dari Pihak-pihak yang Terlibat
Dalam sebuah nikah batin hanya batin saja yang terikat. Secara psikologis hal tersebut membutuhkan komitmen penuh dari seluruh pihak yang terkait. Tanpa komitmen tersebut maka nikah batin akan berat sebelah dan akhirnya ikatan batin tidak dapat terbentuk.
- Melanggar Perjanjian
Biasanya terdapat perjanjian-perjanjian ketika dua orang atau lebih akan melakukan nikah batin karena memang melakukan nikah batin harus ada tujuan yang akan dicapai. Namun jika salah satu pihak melanggar perjanjian tersebut akan hilanglah kepercayaan yang tadinya dibangun dan dengan hilangnya kepercayaan maka hilang juga ikatan batin yang sudah terbentuk.
- Menyakiti Hati Salah Satu Pihak
Dengan menyakiti hati salah satu pihak maka dengan sendirinya rasa percaya dan komitmen perlahan-lahan juga terkikis. Itu artinya ikatan batin yang tadinya kuat lama-lama akan terlepas dan akhirnya hilang.
- Menyalahgunakan Prosesi Nikah Batin
Ketika salah satu pihak menyalahgunakan nikah batin untuk mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri maka sejak niat buruk muncul maka ikatan batin yang terbentuk akan terlepas dengan sendirinya karena bukan itu tujuan dari nikah batin.
Sebenarnya nikah batin bisa dilepas dengan cara baik-baik ketika kedua belah pihak yang tadinya melakukan nikah batin sudah sama-sama pencapai tujuan yang diinginkan. Namun kelima hal di atas dapat melepaskan nikah batin dengan sendirinya tanpa perlu melakukan prosesi tertentu dan biasanya hal-hal tersebut terjadi atas alasan yang tidak baik.